Jumat, 26 Maret 2010

Bab 9 (IPS Terpadu Kelas VII)

BAB 9
GEJALA ATMOSFER DAN HIDROSFER
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEHIDUPAN

Atmosfer adalah lapisan-lapisan gas yang menyelubungi bumi.
Secara umum terdapat tiga jenis gas yang membentuk atmosfer, yaitu udara kering, uap air, dan aerosol.
Menurut ketinggiannya, atmosfer dikelompokkan menjadi empat lapisan utama, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer (ionosfer), dan eksosfer.
Ozon terletak pada lapisan stratosfer.
Pada lapisan atmosfer terdapat peristiwa cuaca dan iklim. Keduanya memiliki faktor-faktor yang sama, yaitu sinar matahari, suhu, kelembapan udara, tekanan udara, angin, awan, dan curah hujan.
Cuaca adalah rata-rata keadaan udara pada suatu tempat tertentu dengan waktu yang relative singkat.
Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca dari suatu wilayah yang luas dan waktunya lama.
Perbedaan utama antara cuaca dan iklim adalah cuaca waktunya relatif singkatdan senantiasa berubah-ubah, serta wilayahnya sempit. Adapun iklim waktunya cukup lama, yaitu antara 30 sampai 100 tahun dan cakupan wilayahnya luas.
Untuk menyesuaikan diri dan menyiasati cuaca dan iklim, manusia menciptakan alat-alat pengukur cuaca.
Alat-alat pengukur cuaca/iklim antara lain termometer, barometer, altimeter, anemometer, higrometer, ombrometer, pH meter, dan kantong angin/baling-baling angin.
Pola iklim di Indonesia dipengaruhi oleh letak Indonesia di sekitar garis khatulistiwa, keadaan fisik Indonesia sebagai Negara kepulauan, dan letak Indonesia yang berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia (Indonesia di bagian tepi Benua Asia).
Pada atmosfer terjadi pergerakan udara yang disebut angin. Angin terjadi karena tekanan udara di suatu tempat berbeda dengan tempat lain. Angin yang bertiup di suatu tempat tertentu dinamakan angin lokal.
Angin adalah udara yang bergerak karena terdapat perbedaan tekanan yang disebabkan oleh perbedaan pemanasan bumi oleh matahari.
Beberapa contoh angin lokal yaitu angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, serta angin fohn.
Kelembapan udara adalah banyak-sedikitnya uap air di udara.
Curah hujan tahunan adalah banyaknya air yang jatuh di permukaan bumi dalam waktu satu tahun diukur 1 m3.
Macam-macam hujan adalah hujan zenithal (konveksi), hujan pegunungan (orografis), hujan frontal (konvergen), dan hujan siklon.
Salah satu peristiwa penting yang terjadi di atmosfer adalah terjadinya hujan.
Hujan dibedakan menjadi tiga, yaitu hujan orografis, hujan konveksi, dan hujan frontal.
Peristiwa hujan adalah salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Siklus hidrologi adalah suatu proses perputaran air yang berlangsung terus menerus.
Adanya siklus hidrologi mengakibatkan adanya air di bumi, baik dalam bentuk uap, cair, maupun padat.
Secara umum, air di permukaan bumi dibedakan menjadi dua macam, yaitu air tawar dan air asin.
Air tawar terbagi dalam air permukaan dan air bawah permukaan.
Adapun air asin, sebagian besar terdapat di laut dan samudra.
Hidrosfer adalah lapisan-lapisan air yang mengelilingi bumi berupa sungai, danau, rawa, air tanah, gletser, laut, samudera, es, salju, dan uap air di udara.
Sungai adalah aliran air tawar yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi tanggul-tanggul dan mengalir ke laut, danau atau sungai lain.
Sungai gletser adalah sungai yang airnya berasal dari salju yang mencair.
Danau adalah suatu cekungan di permukaan daratan yang terisi air, terletak di tengah-tengah daratan.
Berdasarkan cara terjadinya, danau dibedakan menjadi danau vulkanik, danau tektonik, danau tektovulkanik, danau karst, danau buatan, danau glasial, dan danau laguna.
Rawa adalah bagian permukaan bumi yang selalu basah dan tergenang air karena kekurangan aliran.

Sumber :
Kurtubi. 2009. Sudut Bumi IPS Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Suprihartoyo, Djuminah dan Esti Dwi Wardayati. 2009. IPS untuk SMP dan MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Bab 8 (IPS Terpadu Kelas VII)

BAB 8
KONDISI GEOGRAFIS DAN PENDUDUK

Kondisi geografis adalah letak suatu daerah atau suatu negara berdasarkan kenyataannya di muka bumi atau berdasarkan tata benua dan tata samudera.
Indonesia terletak di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik, serta di antara Benua Asia dan Benua Australia.
Angin muson barat membawa uap air dan menyebabkan hujan di Indonesia pada bulan Oktober sampai dengan Maret.
Angin muson timur kurang membawa uap air dan menyebabkan musim kemarau di Indonesia pada bulan April sampai dengan September.
Penduduk adalah semua orang yang menetap di suatu daerah tertentu dalam waktu tertentu. Sensus penduduk adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, dan penerbitan keterangan mengenai penduduk di suatu daerah atau negara dalam waktu tertentu. Sensus penduduk adalah pendataan seluruh orang di wilayah tertentu.
Registrasi penduduk adalah pencatatan mengenai data kependudukan mulai dari tingkat terendah. Pertumbuhan penduduk terdiri atas pertumbuhan penduduk alami, pertumbuhan penduduk total, dan pertumbuhan penduduk geometri.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk adalah kelahiran (natalitas), kematian (mortalitas), dan migrasi penduduk. Tingkat kepadatan penduduk terdiri atas tiga macam, yaitu kepadatan penduduk kasar, kepadatan penduduk fisiologis, dan kepadatan penduduk agraris. Piramida penduduk adalah komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang disajikan dalam bentuk piramida.
Bentuk-bentuk piramida penduduk ada tiga macam, yaitu bentuk limas, bentuk granat, dan bentuk batu nisan.
Kualitas penduduk adalah kemampuan manusia (penduduk) untuk mengolah dan memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Ruang lingkup kajian geografi antara lain geografi fisik, geologi, geomorfologi dan geografi tanah, meteorologi dan klimatologi, hidrologi dan biogeografi, serta geografi sumber daya alam.
Ruang lingkup kajian tipologi wilayah antara lain meliputi : a) Letak : letak astronomis, geografis, geologis, kultur historis, dan letak geomorfologis b) Luas dan bentuk c) Batas wilayah Lingkungan geografis sangat berpengaruh terhadap keadaan penduduk, yaitu terkait dalam usahanya memanfaatkan lingkungan untuk memenuhi kebutuhannya di berbagai bidang berikut. a) Ekonomi : usaha penduduk dalam beradaftasi dengan lingkungan seperti perburuan, meramu, pertanian, peternakan, pertambangan, perikanan, perindustrian, perdagangan, dan jasa. b) Kebuadayaan : kebudayaan kegiatan (misalnya kegiatan social, kegiatan budaya yang bersifat ekonomis seperti membatik, membuat cinderamata, dan sebagainya), kebudayaan kejiwaan (misalnya kegiatan politik, kegiatan rohani, dan sebagainya), dan kebudayaan kebendaan (misalnya candi, bangunan tempat tinggal, kendaraan, alat rumah tangga, dan sebagainya).

Sumber : Kurtubi. 2009. Sudut Bumi IPS Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Bab 7 (IPS Terpadu Kelas VII)

BAB 7
SKETSA DAN PETA OBJEK GEOGRAFI

Sketsa merupakan gambar rancangan yang masih sangat sederhana. Sketsa menunjukkan rancangan-rancangan ruangan yang akan dibuat. Bentuk yang lengkap dari sketsa disebut dengan denah. Denah merupakan gambar yang menunjukkan letak kota, jalan, dan sebagainya.
Sketsa masih diperlukan dalam pembuatan peta objek geografi, karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu :
a) Mempermudah dalam penemuan kembali bentuk-bentuk yang penting dan belum diperoleh sebelumnya di lapangan
b) Memberikan gambaran yang representatif dan terpilih
c) Mempermudah dalam pemberian keterangan atau data secara langsung pada sketsa
d) Dapat melakukan reproduksi secara terputus sehingga tampak lebih cerah
e) Menampilkan objek-objek geografi yang sesuai dengan kebutuhan.
Tahapan pembuatan peta wilayah objek geografi antara lain pengumpulan data (data primer atau data sekunder), pengolahan data, persiapan peta dasar, dan penyajian peta.
Beberapa syarat simbol peta yang baik, yaitu sederhana, mudah dibaca, mudah digambar, bersifat umum, dapat menyajikan data yang teliti, dan bentuknya seragam.
Pembagian simbol :
a) Simbol menurut sifatnya : simbol kualitatif dan simbol kuantitatif.
b) Simbol menurut bentuknya : simbol titik (point), simbol garis (line), simbol luas (area), dan simbol-simbol khusus.

Sumber :
Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga

Bab 6 (IPS Terpadu Kelas VII)

BAB 6
PETA, ATLAS DAN GLOBE

Peta adalah gambaran konvesional permukaan bumi atau benda angkasa, yang meliputi perwujudan, letak, maupun data yang berkaitan, seperti tampaknya bila dilihat dari atas.
Secara umum kita mengenal beberapa jenis peta, yaitu peta dasar, peta umum, dan peta khusus.
Peta dasar adalah peta yang dibuat setelah melihat keadaan daerah yang akan digambarkan (merupakan hasil survey dari geodesi, yang dapat digunakan untuk membuat peta-peta lain dan masih membutuhkan materi-materi tambahan serta hanya mencakup data-data pokok atau penting).
Peta umum adalah peta yang menggambarkan permukaan Bumi secara umum, yaitu segala sesuatu yang terdapat di suatu daerah baik kenampakan fisik maupun kenampakan sosial budaya dan memperlihatkan asosiasi keruangan dari fenomena-fenomena geografisnya.
Peta tematik adalah peta yang memuat tema khusus untuk kepentingan tertentu :
  • Unsur-unsur peta tematik adalah skala dan simbol-simbol umum (jalan, sungai, batas administratif, penggunaan lahan).
  • Suatu peta tematik harus memenuhi syarat conform (bentuknya sesuai), equidistant (jarak sesuai), equivalen (luas sesuai), mudah dipahami, dan informasinya lengkap.
Berdasarkan skalanya, peta dibedakan menjadi: peta skala besar, peta skala sedang, dan peta skala kecil.
a. Peta skala besar, skala di atas 1 : 250.000
b. Peta skala sedang, skala 1 : 250.00 - 1 : 500.000 dan
c. Peta skala kecil, skala di bawah 1 : 500.000.
Berdasarkan isinya, peta dibedakan menjadi: peta umum, peta khusus, dan peta teknik :
  • Peta umum adalah peta yang berisi berbagai kenampakan secara umum.
  • Peta khusus adalah peta yang menggambarkan sekelompok kenampakan tertentu.
  • Peta teknis adalah peta yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan tertentu.
Syarat-syarat peta secara khusus, yaitu judul peta, skala peta, petunjuk arah, sumber peta, peta inset, warna peta, lettering, garis tepi peta, garis astronomi, symbol, dan legenda.
Skala peta adalah perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya dari wilayah yang digambarkan dalam peta.
Berdasarkan bentuknya, skala dibedakan tiga, yaitu skala verbal, skala angka, dan skala grafis.
Skala verbal adalah skala yang menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam suatu kalimat langsung yang tegas. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 cm untuk 1 km. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 cm dalam peta setara dengan jarak 1 km pada jarak sesungguhnya.
Skala angka menunjukkan perbandingan jarak pada peta dalam perhitungan angka. Skala ini paling lazim ditemui dalam kompilasi peta. Contohnya, pada sebuah peta dituliskan Skala 1 : 1.000.000. Ini berarti bahwa setiap jarak 1 satuan jarak dalam peta setara dengan jarak 1.000.000 satuan yang sama pada jarak sesungguhnya.
Skala jenis ini dengan satuan centimeter telah dijadikan sebagai sistem skala peta resmi internasional. Namun, ada pula beberapa negara yang menggunakan satuan inci berbanding satuan mil. Beberapa negara tersebut antara lain, Inggris dan negara-negara persemakmuran Inggris.
Skala batang (grafis) menggunakan batang garis lurus yang memiliki beberapa ruas dengan jarak yang sama di antara ruas-ruas tersebut, seperti halnya garis bilangan. Skala tersebut dapat pula berbentuk grafis (gambar) yang menunjukkan jarak antarbagian.
Memperbesar atau memperkecil peta dapat dilakukan dengan menggunakan pantograf, kamera fotografi, dan garis-garis koordinat.
Atlas adalah sekumpulan peta yang dijilid menjadi satu dalam buku dengan bahasa, symbol, dan proyeksi yang seragam.
Komponen yang harus ada dalam atlas adalah judul atlas, tahun pembuatan atlas, daftar isi, legenda, dan indeks.
Berdasarkan jenisnya, atlas dibagi tiga, yaitu atlas umum, atlas khusus, dan atlas semesta.
Atlas umum , Atlas jenis ini memberikan informasi secara umum tentang objek geografi di permukaan bumi. Termasuk dalam jenis atlas umum, yaitu:
1) Atlas dunia, memaparkan keadaan benua-benua di seluruh dunia.
2) Atlas nasional, memaparkan keadaan suatu negara.
3) Atlas regional, memaparkan keadaan suatu negara dengan negara lainnya dilihat dari historisnya, kedekatan wilayah, dan letak geografisnya, biasanya memaparkan keadaan satu benua. contoh : Atlas Afrika, Asia, Amerika, Eropa dan Australia
Atlas khusus, Atlas jenis ini memberikan satu jenis informasi saja sesuai dengan judulnya. Contoh atlas jenis khusus, yaitu:
1) Atlas sejarah, memaparkan peristiwa-peristiwa sejarah.
2) Atlas geologi, memaparkan keadaan geologi atau batuan.
Atlas semesta, Atlas jenis ini memaparkan keadaan semesta, antara lain: berhubungan dengan tata surya, galaksi, perbintangan, dan peredaran benda angkasa.
Globe adalah model tiruan bumi yang memberikan gambaran tentang bentuk bumi sehingga mendekati bentuk yang sebenarnya. Kedudukan globe condong 66 derajat terhadap garis ekliptika dan dilengkapi dengan jarring atau garis astronomi .
Dalam sebuah globe terdapat garis ekuator dan garis khatulistiwa yang membagi bola bumi menjadi dua bagian, yaitu utara dan selatan.

Sumber :
Kurtubi. 2009. Sudut Bumi IPS Terpadu untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Suprihartoyo, Djuminah dan Esti Dwi Wardayati. 2009. IPS untuk SMP dan MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tim Abdi Guru. 2007. IPS Terpadu untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga