Kamis, 20 November 2008

Setiya Widi 0607114

Nama : Setiya Widi

NIM : 0607114

SOAL


3. Negara merupakan satu kesatuan politik yang memperlihatkan karakteristik tersendiri sehingga dapat dibedakan antara satu negara dengan negara lainnya. Coba jelaskan hal-hal apa sajakah yang termasuk karakteristik negara.

4. Batas negara merupakan salah satu system negara yang dapat menjadi sumber konflik dengan negara tetangga, padahal setiap negara memiliki batas yang pasti seperti yang terdapat pada peta. Mengapa demikian ?

5. Apakah yang anda ketahui tentang isu pemanasan global dan politik dagang internasional

6. Mengapa isu HAM dapat dijadikan komoditas politik internasional ?

7. Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan bangsa, mengapa ?

JAWABAN

3. Karakteristik Negara antara lain :

a. Rakyat

Rakyat merupakan sebuah cirri yang khas dari suatu Negara dimana bisa dibedakan antara rakyat dari suatu Negara dengan Negara lainnya, selain itu bahasa yang digunakan dapat menjadi pembeda dengan Negara lain.

b. Wilayah

Salah satu cirri lainnya yaitu wilayah, wilayah tiap Negara berbeda ada Negara kepulauan seperti Indonesia juga ada Negara yang memiliki Negara-negara bagian seperti Amerika

c. Pemerintah yang berdaulat

Tiap Negara memiliki tipe-tipe pemerintahan yang berbeda, ada Negara sosialis, demokratis dan liberalis

d. Pengakuan dari Negara lain

Tiap Negara mempunyai hari lahir atau kapan Negara yang bersangkutan diakui secara resmi di dunia.

4. Batas negara menjadi salah satu sumber konflik, sepertinya ada benarnya juga. Karena, batas negara merupakan sebuah aspek yang sangat penting dimana suatu pemerintahan pusat negara yang bersangkutan dapat menanamkan pengaruhnya dan keputusan yang diambil oleh negara berkaitan dengan kekuasaan yang dimilikinya. Hal ini bisa menjadi sebuah sumber konflik yang urgent bila dalam wilayah batas negara tersebut terdapat sumber daya alam yang melimpah ruah yang belum dikelola secara profesional oleh salah satu negara di dalam wilayah batas negara itu. Berkaitan dengan batas yang ”pasti” pada peta, dalam kenyataan di lapangan sangat sulit untuk diberlakukan. Sebab, batas pada peta hanya berupa garis khayal yang dibuat berdasarkan perundingan antar kedua negara yang berbatasan tersebut. Namun, demikian dalam hal penentuan batas negara di lapangan (demarcation) biasanya ditentukan berdasarkan fenomena alam yang terdapat di wilayah itu, seperti : puncak perbukitan, sungai dan lautan. Selain batas garis terdapat pula batas zonal, batas zonal merupakan batas yang paling umum dan banyak diterapkan di dunia berupa satu jalur daerah tidak bertuan yang memanjang sepanjang perbatasan.

5. Isu pemanasan global yang gencar dikampanyekan oleh aktivis lingkungan akhir-akhir ini merupakan sebuah proses perjalanan panjang yang sebenarnya telah disuarakan sejak dulu, sejak bergulirnya revolusi industri di Inggris. Ketika revolusi industri muncul di Inggris, sebenarnya masalah pemanasan global telah ada, hanya saja beberapa negara masih menutup mata akan hal itu, sebab dampak yang dirasakan tidak secara global, hanya di beberapa negara saja, seperti : Inggris dan beberapa negara di Eropa. Mengapa isu pemanasan global booming kembali ? Hal ini dikarenakan dampak dari pemanasan global terasa luas dan mendunia, tidak saja pada negara-negara industri tetapi juga dirasakan hampir oleh semua negara di dunia. Pada konferensi tentang perubahan iklim di Bali belum lama ini, permasalahan pemanasan global merupakan pembahasan utama yang dikaji. Salah satu keputusan yang dihasilkan pada pertemuan tersebut yaitu : bahwa beberapa negara industri di dunia harus membatasi proses-proses industri terutama yang berkaitan dengan polusi yang dikeluarkan dari hasil proses industri atau mencari solusi alternatif terkait masalah polusi yang dihasilkan pada saat proses industri berlangsung. Terkait masalah ini, beberapa negara Industri seperti Amerika malah secara terang-terangan menolak hasil keputusan pertemuan di Bali tersebut. Mereka malah menawarkan konsep lain untuk mengurangi dampak global warming berupa pemberian biaya konservasi dan rehabilitasi lahan kepada negara-negara yang memiliki hutan tropis, contohnya Indonesia. Bila kita lihat dari kepentingan Amerika tersebut, dia sudah menerapkan sebuah konsep bisnis dalam hal penyelamatan lingkungan, apa sebab bila Amerika mengikuti keputusan pertemuan di Bali tersebut, secara otomatis dia harus mengurangi proses-proses industri yang sedang berjalan di negaranya. Bila dikalkulasikan, terhentinya proses-proses industri disana akan menyebabkan kerugian yang sangat besar kepada Amerika, oleh karena itu Amerika memberikan konsep lain, berupa pembiayaan konservasi dan rehabilitasi terhadap hutan-hutan tropis di dunia. Biaya yang dikeluarkan untuk proses tersebut hanya beberapa persen saja dari kerugian yang akan diderita bila Amerika menaati keputusan di Bali tersebut. Sehingga Amerika masih memiliki keuntungan yang cukup besar. Berkaitan dengan politik dagang internasional yang terjadi saat ini, lagi-lagi didominasi oleh negara superpower Amerika dan negara-negara maju lainnya sedangkan yang menjadi sasaran atau objek dari politik dagang internasional itu merupakan negara dunia ketiga (negara berkembang, sedang berkembang dan miskin). Mereka menerapkan prinsip, bagaimana agar negara dunia ketiga tersebut menjadi pengimpor komoditas yang dihasilkan oleh negara-negara maju itu.

6. Isu HAM dijadikan komoditas politik internasional, ini sangat mungkin terjadi. Karena hal-hal yang berkaitan dengan HAM merupakan hal-hal yang memiliki prioritas utama dan sebab berkaitan dengan privasi seorang, dimana privasi ini diberikan oleh Tuhan dan dibawa sejak ia lahir ke dunia. Ketika privasi itu direnggut maka orang yang bersangkutan akan mempertahankannya sampai titik darah penghabisan. Hal tersebut bisa menjadi vital, bila menimpa seorang warga negara dimana HAM nya dirampas di negara lain, atau HAM disebuah negara diambil oleh negara lain, seperti yang terjadi di Palestina, dimana HAM warga negara Palestina direbut oleh negara zionis israel.

7.Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan bangsa, sebelum lebih jauh menjawab permasalahan mengenai ketahanan pangan alangkah lebih kita mengerti akan definisi pangan terlebih dahulu. Pangan mempunyai dimensi yang cukup luas, selain pangan yang esensial bagi kehidupan manusia yang sehat dan produktif (keseimbangan kalori, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serat dan zat esensial lain) serta pangan yang dikonsumsi atas kepentingan social dan budaya, seperti untuk kesenangan, kebugaran, kecantikan dan sebagainya. Dengan demikian, pangan tidak hanya berarti pangan pokok dan jelas tidak hanya berarti beras, tetapi pangan yang terkait dengan berbagai hal lain. Terkait dengan penjelasan diatas, rasanya tepat sekali bila kita katakan ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan bangsa, sebab ketika suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negerinya sendiri, secara otomatis Negara tersebut tidak perlu mengimpor ke Negara lainnya. Hal ini merupakan sebuah kekuatan yang dimiliki, ketika Negara tersebut di embargo oleh Negara lainnya, berkebalikan bila Negara yang dimaksud merupakan Negara pengimpor, sebab ketika Negara pengimpor ini di embargo lama kelamaan Negara tersebut akan hancur.

REFERENSI

Budiyanto, 2003, Dasar-dasar Tata Negara untuk SMU, Penerbit Erlangga, Jakarta

Hayati, Sri dan Yani, Ahmad, 2007, Geografi Politik, Refika Aditama, Bandung

Sumarsono, S. dkk, 2005, Pendidikan Kewarganegaraan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Tidak ada komentar: